Dengan komik malah lebih menyenangkan belajar mengenai sejarah. Komik ini sebetulnya bukan biografi mengenai Amien Rais karena lebih banyak menggambarkan gerakan reformasi tahun 1998.
Cetakan Pertama : Mei 1999. Tebal 32 halaman. Kondisi bekas (Baik).
Di jaman Orde Baru, banyak orang baik intelektual, Cerdik pandai, Ulama bersikap seperti kancil pilek yaitu pura-pura tidak tahu akan keadaan dan kebusukan yang terjadi di pemerintahan. Dimaklumi saja saat itu kebebasan akan informasi terbatas, yang berani terang-terangan mengkritis pemerintah sia-siap saja menghilang (di culik).
Sesuai Judul Komik "Bukan Kancil Pilek" dalam hal ini Amien Rais adalah orang yang terang terangan saat presiden Soeharto di tengah puncak kejayaan. Ia menyuarakan perlunya pimpinan nasional yang baru. Suaranya kritis, lantang dan terus terang menyorot berbagai penyelewengan Orde Baru.
Cerita komik dimulai di Jakarta saat bulan puasa hari Kamis, 8 Januari 1998 dengan kejadian naiknya kurs tukar Dollar yang menembus Rp.11.000 *saat itu kurs dollar seingat saya berkisar antara Rp.4000 - Rp.5000
Karena dilanda kepanikan, orang-orang kaya berebut belanja sembako dan menumpuknya sebanyak-banyaknya. Kepanikan tidak hanya terjadi di JABODETABEK tapi juga terjadi di Solo, Semarang dan Medan. Dimana banyak orang kalap memborong sembako.
Akibatnya menyebabkan beberapa barang menghilang dari pasaran seperti minyak goreng, susu bayi, dan beras.
Akibat keadaan negara yang dilanda krisis ekonomi, mucul berbagai demonstrasi di kampus-kampus yang hampir terjadi setiap harinya. Dimana menuntut agar presiden Soeharto mundur dari jabatannya.
Di komik ini di gambarkan keadaan demonstrasi di UI di dukung Ketua ILUNI saat itu yaitu Hariadi Dermawan.
Juga di gambarkan keadaan di kampus UGM Yogya dimana Rektornya yaitu Prof. Ichlasul Amal pun turut mendukung kegiatan orasi mahasiswanya.
Keadaan gawat mencapai puncaknya pada Rabu, 13 Mei 1998 dengan terjadinya kerusuhan, setelah sehari sebelumnya terjadi tragedi Trisakti di kampus Grogol. Kerusuhan hampir merata di segala penjuru ibukota. Jakarta penuh huru hara, penjarahan di mana-mana. Kerusuhan juga merembet ke berbagai kota besar di Indonesia.
Seperti yang di catatan dalam sejarah pada hari Kamis 21 Mei 1998, Pesiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.
Dalam gerakan reformasi itu muncul Amien Rais yang di sebut sebagai salah satu Tokoh Reformasi.
Beberapa pemikiran Amien Rais mengenai Rezim yang berkuasa terlalu lama bisa berbahaya sebab:
- Kekuasaan itu Cendrung Korup dan Kekuasaan mutlak cendrung koprup Mutlak
- Memperkokoh vested interest dan semakin jauh dari demokrasi
- Mengalami penumpulan visi dan kreativitas
- Bisa melahirkan kultus individu
- Orang yang berkuasa bisa menganggap "Negara adalah saya"
Komik ini selebihnya bercerita tentang tentang Amien Rais mulai dari masa kecil, remaja hingga akhirnya mendirikan PAN (Partai Amanat Nasional). Tak banyak hanya sekitar 5 halaman saja yang menceritakan tentang Amie Rais. Maka dari itu saya bilang bahwa komik ini tidak murni mengenai biografi Amien rais, lebih banyak bercerita tentang pergerakan reformasi.
Menurut saya komik ini bagus, karena berwarna. Selain itu penggambaran tokoh-tokohnya mirip dengan aslinya, jadi dalam hal ini bukan karikatur. Selain itu juga pada beberapa sudut kejadian digambarkan pula tokoh rakyat kecil dengan dialog sindiran mengenai keadaan negara. Seperti misalnya ketika orang kaya berebut menimbun sembako karena panik rakyat kecil hanya jadi penonton.
Secara umum komik ini bisa jadi bahan belajar sejarah. Karena yang di gambarkan dalam komik memang bersumber dari berita berbagai media seperti Kompas, Republika,Tempo, GATRA, Forum, dan lain-lain.
Sayangnya komik sejarah semacam ini masih sulit di dapatkan. Karena pada kenyataan saya mendapatkan komik ini di Lapak tukang koran pinggir jalan tempat saya biasa membeli majalah sepulang sekolah.
Semoga saja para komikus Indonesia mau melirik pembuatan komik sejarah, setidaknya dengan begitu bisa membantu mendokumentasikan kejadian dalam negeri.
0 komentar:
Posting Komentar